Monday, June 22, 2015

Manusia-Manusia Trotoar

Manusia-Manusia Trotoar Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Pak, Bu, Mbak! Tolongin ibuku, Mas! Kumohon! Aku nggak bohong.”
Orang-orang masih saja lalu lalang melewati trotoar depan minimarket itu. Seorang gadis kecil semakin keras menangis sambil memeluk ibunya. Wajah ibunya tampak pucat. Keringat dingin mengucur deras dari wajah si gadis kecil. Sedari tadi ia berteriak meminta tolong kepada manusia yang berjalan melewati mereka berdua.
Namun tak ada yang mendengar, tak ada yang mau peduli.

Malam semakin menyergap, menyeringai di sudut-sudut hari. Semakin lama semakin gelap, namun gadis kecil masih saja merengek meminta bantuan.
“Tolong! Siapa aja yang punya hati. Ibuku sakit. Tolong, Pak, Bu!”
Suaranya sedikit demi sedikit hilang di telan malam. Sayup-sayup terdengar gigi ibunya yang bergetar di buai dingin dalam dekapan malam. Gadis kecil itu pingsan, sudah sedari tadi pagi ia belum makan. Dan belum ada satupun manusia yang datang, hanya untuk sekedar bertanya “Ada apa?”
Ibunya sudah tak membuka matanya lagi, badannya dingin, wajahnya pucat, darahnya berhenti, jantungnya sudah tak berdetak…
‘DIA SUDAH MENINGGAL’

Sang ibu pergi dalam keheningan malam. Sementara gadis kecil tertidur menggigil memegang perutnya yang berbunyi, memaksa minta diisi makanan. Hanya lampu kota yang masih terang benderang. Semua tempat sudah gelap. Tak ada lagi manusia yang lewat, walau sat
... baca selengkapnya di Manusia-Manusia Trotoar Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Miskin Tapi Bahagia

Miskin Tapi Bahagia Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Orang termiskin yang aku ketahui adalah orang yang tidak mempunyai apa-apa kecuali uang.

– John D. Rockefeller JR

Dalam rubrik Kilasan Kawat Sedunia, Harian KOMPAS pernah memuat ringkasan hasil survei yang menarik perhatian saya. Ia menceritakan hubungan antara uang—indikator utama yang sering dipergunakan untuk mengukur seberapa kaya atau seberapa miskin seorang anak manusia itu—dengan kebahagiaan. Survei yang unik dan jarang dilakukan ini—setahu saya belum pernah ada survei semacam ini di Indonesia—mungkin dapat memberi pelajaran tertentu pada kita. Berikut petikannya:

Pemeo ”uang tak bisa membeli kebahagiaan” ternyata memang benar. Sebuah survei di Australia menunjukkan, kaum kelas menengah di Sydney masuk kategori warga yang paling menderita di Australia. Sebaliknya, tingkat kebahagiaan warga yang hidup di beberapa daerah pemukiman paling miskin malah lebih tinggi.

”Pengaruh uang pada kebahagiaan nyatanya hanya terasa pada golongan yang luar biasa kaya,” kata Liz Eckerman, peneliti dari Universitas Deakin, seperti dikutip kantor berita AFP, Senin (13/2).

”Uang tak bisa membeli kebahagiaan. Ini jelas terbukti dalam jajak pendapat yang kami lakukan pada 23.000 warga yang sudah kami wawancarai,” kata Eckerman kepada Radio Australia, ABC.

Temuan-temuan yang disusun sejak tahun 2001 menunjukkan bahwa di Australia, negara dimana tak ada kesenjangan kemakmuran yang ekstrem,
... baca selengkapnya di Miskin Tapi Bahagia Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Thursday, June 4, 2015

Miss Culun Menjadi Miss Beauty

Miss Culun Menjadi Miss Beauty Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Eh, Rena cupu lihat dong gaya aku! keren kan? Gak seperti gayamu yang culun itu hahaha,” ejek Citra yang dijuluki si “Miss Beauty” di sekolah International Kids yang mempunyai asrama itu.

“Sudahlah Rena, gak usah sedih ya. Kan ada aku, Chika, dan Mita yang mau berteman sama kamu,” hibur Jennie.
“Betul yang dibilang Jennie itu, Rena. Gak usah sedih dan jangan dengar ejekan si ratu eksis itu!” kata Chika.
“Baiklah, terima kasih kalian selama ini mau menerima aku sebagai teman kalian,” kata Rena.
“Tidak apa-apa Rena,” jawab Jennie, Chika, dan Mita.

Memang, Rena adalah gadis yang dijuluki si “Culun” di sekolahnya. Rena dijuluki seperti itu karena setiap hari Rena selalu mengepang dua rambutnya, memakai kawat gigi, dan memakai kacamata hitam yang suuuupeeeeeer tebal.
Hihihi jadi terbayang deh gaya si Rena. Suatu hari Rena dan kawan-kawan sedang melihat pengumuman yang ada di mading sekolahnya.

“Wah lomba fashion show!, kayaknya menarik, deh,” kata Chika yang fashionista.
“Betul juga kamu Chik, menarik banget,” kata Mita dan Jennie.
“Tapi tidak bagiku,” kata Rena sedih.
“Hanya karena ejekan si Citra kamu menyerah? Masak kamu udah menyerah? Jangan menyerah dong. Mendingan kamu ikutan aja. S
... baca selengkapnya di Miss Culun Menjadi Miss Beauty Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1